Rabu, 30 Mei 2012

Totto-Chan Karya Tetsuko Kuroyanagi

Ibu guru menganggap Totto-chan adalah anak yang nakal dan susah diatur, padahal sebetulnya gadis kecil itu hanya punya rasa ingin tahu yang tinggi. Itulah sebabnya ketika pelajaran berlangsung Totto-chan selalu berdiri dan memandang keluar dari jendela kelasnya. Karena para guru sudah tidak tahan lagi, akhirnya Totto-chan dikeluarkan dari sekolahnya.
Mamanya pun kemudian mendaftarkan Totto-chan ke Tomoe Gakuen. Melihat fisik sekolah tersebut Totto-chan langsung tertarik. Bagaimana tidak??
Di sekolah itu para murid belajardi gerbong kereta yang dijadikan kelas. Belajar dengan melakukan perjalanan, hingga Totto-chan merasa senang karena bisa melihat pemandangan perjalanan yang dilaluinya dari jendela kelas/gerbongnya. Mengasyikkan sekali..
Bukan hanya itu di Tomoe Gakuen, para murid juga boleh mengikuti pelajaran dengan urutan yang mereka inginkan. Ada yang memulai hari dengan belajar matematika, ada yang memilih dulu pelajaran fisika, ada yang ingin belajar bahasa dulu, bahkan ada yang memilih terlebih dulu dengan pelajaran menggambar. Pokoknya sesuka mereka. Karena sekolah ini unik maka Totto-chan sangat kerasan tinggal dan belajar di sekolah itu.
Selain itu di sekolah tersebut Totto-chan mendapatkan pelajaran yang berharga berupa persahabatan, rasa hormat dan menghargai orang lain, serta kebebasan menjadi dirinya sendiri.
Buku terbitan Gramedia ini berbentuk novel dengan bahasa yang sangat mudah untuk diikuti. 
Dari buku ini kita dapat belajar bahwa pola pendidikan dewasa ini bukanlah kecenderungan untuk menciptakan robot bagi anak didik, tapi bagaimana upaya kita semua untuk lebih memperlakukan mereka dengan selalu mendengar apa yang mereka inginkan, harapkan dan cita-citakan.
Itu yang sekarang sudah mulai langka di lingkungan lembaga pendidikan kita, apalagi banyak tenaga pendidik sekarang yang lebih mendahulukan untuk mengejar angka kredit dari pada pembebasan anak didik untuk mengekspresikan dirinya.
Buku ini juga perlu dibaca oleh para orangtua, agar tidak terjadi persinggungan yang melentik percikan emosi, padahal kita belum mendengarkan apa yang diinginkan anak-anak kita.
Buku ini tersedia di Rumah Buku Langit Timur dan akan sangat senang sekali bila bisa dibaca oleh banyak peminat buku hingga tertranfer bentuk komunikasi ideal antara kita dengan anak-anak kita.
Selamat membaca..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar