Kamis, 24 Mei 2012

Hiduplah Anakku Ibu Mendampingimu Karya Michiyo Inoue

"Ibu, apa-apaan sih, kok langsung ditutup telepon begitu. Bilang kek, 'Selamat malam', begitu omel Miyuki saat mendengar caraku yang tidak sopan dalam bertelepon.
Apa yang selama ini didapatnya dari orangtua, sekarang kalau orangtuanya salah, kata-kata yang pernah kuucapkan akan dikembalikan. Akupun menyesali caraku bertelepon tadi. Perasaan antara kesal karena ditegur oleh anak sendiri sekaligus geli dalam hati. Anakku memang sudah dewasa, sudah mampu menilai perilaku seseorang walaupun itu ibunya sendiri artinya dia sudah mampu menanggapi dunia sekitarnya.
Dari pendampinganku sejak dia lahir hingga sekarang ini, kadang aku merasa anakku akan menjadi orang yang melebihi orangtuanya. Jika saat itu terjadi, aku sungguh-sungguh akan bangga menjadi ibunya. Sungguh aneh memang hubungan orangtua dengan anak. Aku menatap Miyuki dengan perasaan campur aduk.
Itu adalah bagian dari tulisan prolog dari buku Hiduplah Anakku Ibu Mendampingimu. Dikisahkan Michiyo melahirkan seorang bayi dengan berat 500 gram dan sebagai bayi super prematur dia harus dimasukkan ke dalam inkubator. Karena terlalu banyak oksigen yang dihirup di dalam inkubator, akhirnya Miyuki terkena Retinophaty of Prematurity sehingga Miyuki dalam keadaan buta. Michiyo membesarkan dan mengasuhnya seorang diri. 
Dari memoar perasaan Michiyo maka lahirlah buku yang sangat menyentuh rasa ini. 
Ada kalimat yang sangat indah seperti "Anakku mengajarkan bahwa kelembutan dan cinta akan membuka kemampuan seseorang untuk bertahan walaupun tidak sempurna. Miyuki, terima kasih kau mau lahir dari rahim ibu.."
Buku ini sangat layak untuk dijadikan referensi agar kita bisa lebih sabar dengan kebandelan anak-anak kita dan bersyukur bahwa ternyata nasib anak kita jauh lebih beruntung dalam hal fisik dibandingkan dengan banyak anak yang kurang beruntung..
Buku terbitan Elex Media Komputindo ini sudah berada di rak Rumah Buku Langit Timur. Selamat Membaca dan salam buku..!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar