Rabu, 23 Mei 2012

Anak Bajang Menggiring Angin karya Sindhunata

Rumah Buku Langit Timur kemarin disumbang oleh seorang yang tak mau disebut namanya sebuah buku berjudul Anak Bajang Menggiring Angin. Isi buku tersebut tentang kisah epos Ramayana, dimana Romo Sindhu (panggilan akrab dari Sindhunata) mengisahkan dengan bahasa yang indah, sastra dan menyentuh hati.
Buku ini dimulai dengan awal kisah percintaan Dewi Sukesi dan Begawan Wisrawa yang penuh dengan intrik dan membuahkan anak sebagai kutukan dari dewa. Janin tersebut kemudian disebut Rahwana.
Pada bagian lain ada pula kisah dari keluarga Resi Gotama yang mempunyai tiga putri, satu bernama Retna Anjani dan kedua kakaknya yang bernama Guwarsa dan Guwarsih. Akibat peerbutan Cupu Manik Astagina, menyebabkan ketiganya kemudian menjelma menjadi kera di telaga Sumala. Guwarsa dan Guwarsih menjadi Sugriwa dan Subali, sedangkan Retna Anjani kemudian menjadi ibu dari Hanoman.
Lantas kisah berlanjut sampai pada Dasarata yang dikisahkan sedang berburu kijang, kemudian tanpa sengaja ia membidik anak panahnya kepada seorang pertapa muda yang akhirnya sampai menemui ajalnya. Padahal saat itu pertapa muda tersebut sedang mengerjakan darmanya dengan mencarikan air minum kepada kedua orangtuanya yang dalam keadaan buta. Kesalahan ini yang menyebabkan Dasarata dikutuk bahwa konon anaknya akan mengalami bencana besar yang disebabkan oleh seorang wanita. Dan pada kenyataannya inilah kisah Ramayana ini bermula.
Dasarata melahirkan seorang putra yang bernama Rama dan pada akhirnya lahirlah kisah asmara Rama dan Sinta..
Buku ini sangat layak untuk dibaca sebagai referensi tentang kisah Ramayana, juga meluas pada kekayaan wawasan berpikir kita tentang kebijakan-kebijakan yang pada umumnya didapat ketika kita bersentuhan dengan dunia wayang.
Buku terbitan Gramedia ini sudah bisa dipinjamkan oleh Rumah Buku Langit Timur. Semoga membawa manfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar